Belasan orang dengan
tunggangan motor trail lagi asyik duduk-duduk sambil istirahat di jalur sawah dieng.tak lama kemudian melanjutkan perjalanan ke jalur ektrim salah seorang brother granat melewati sambungan selang air petani dan
setelah dilewati para anggota anggota terakhir “ketiban apes” merusak sambungan air tersebut yang berada dijalur
lintasan. Petani tersebut membentak dengan raut muka sebal, marah, Akhirnya
anggota granat berusaha untuk menyambung dengan bahan seadanya yang penting
tidak bocor. Dari petani itu pula malah menghujamkan kata-kata kurang
mengenakan bagi anggota “ bararti kamu semua yang telah merusak tanaman kentang
kemarin yaa…kurang ajar…ayo siapa yang bertanggung jawab !”
Sepenggal kisah di atas adalah kisah
nyata yang dialami seorang teman yang ikut rombongan trail tersebut. Kisah
tersebut mungkin tidak banyak (atau belum banyak) terjadi, namun bisa saja
kedepannya akan menjadi masalah besar kalau kegiatan trail adventure atau
offroad roda dua tidak diikuti dengan etika dalam berkegiatan. Bisa-bisa
masyarakat atau petani di sekitar jalur offroad akan menolak kehadiran motor
trail. Wah kalau sudah begini, maka yang rugi brother juga khan, karena tidak bisa leluasa lagi menikmati hobby trail.
Terus gimana dong, apa
yang mesti kita lakukan agar kita tetap bisa ber-trail-ria tanpa menimbulkan
gesekan? Yang diperlukan adalah etika. Ketika bicara tentang etika dalam off
road, maka setidaknya kita akan bicara dua hal yaitu etika sosial dan etika
lingkungan.
Etika terhadap
lingkungan menjadi sangat penting diperhatikan, karena kegiatan offroad itu kita memanfaatkan alam sebagai media. Artinya setiap kegiatan di alam,
apapun bentuknya, akan punya potensi untuk merusak alam atau hutan. Bicara
tentang hutan harus melihatnya dari pandangan yang lebih luas yaitu hutan
sebagai ekosistem. Hutan bukan hanya berisi kayu semata, namun juga ada
kehidupan lainnya seperti satwa liar yang juga patut diperhatikan kelestariannya.
Lho kegiatan offroad
khan tidak sampai merusak atau menebang kayu di hutan? Itu kalau kita bicara
hutan hanya sebatas kayu. Tapi pemikiran kita harus dibuka lebih luas lagi
bahwa hutan itu adalah sebagai sebuah ekosistem yang berisikan tumbuhan, satwa,
tanah dan juga masyarakat lokal yang memanfaatkan hutan untuk kehidupan mereka.
Seorang teman bicara,
“bos kalau kita sih sudah peduli soal alam dalam kegiatan trail, buktinya
beberapa waktu yang lalu kami terlibat dalam penghijauan”. Wah bagus sekali
kegiatan penghijauan itu, namun maaf bro kalau kita bicara soal hutan bukan
sekedar soal penghijauan saja, karena penghijauan yang mungkin hanya
sekali itu menjadi tidak banyak berarti kalau etika kita terhadap alam belum
terbangun. Apalagi kalau penghijauan itu hanya sekedar menanam saja, tanpa
diikuti program perawatan, ya jadi percuma, karena pohon yang ditanam akan
mati.
Etika sosial dan
lingkungan yang justru perlu kita bagun, karena kalau sudah punya etika, maka
semuanya akan menjadi lebih baik. Beberapa etika sosial dan lingkungan dalam
offroad motor trail antara lain:
- Ketika
melalui jalan umum termasuk jalan di perkampungan, kendarailah motor
dengan santun, tidak perlu kebut-kebutan atau ‘mbleyer-mbleyer’ knalpot.
Jika ada anak kecil atau hewan ternak melintas, kasih kesempatan anak
kecil atau binatang itu lewat terlebih dahulu, jangan main seruduk aja.
- Ketika
konvoi lewat jalan raya, jangan sampai mengganggu pengguna jalan lainnya.
Ingat jalan umum adalah milik semua orang, hargai juga orang lain yang mau
lewat.
- Jika
offroad di sekitar ladang atau lahan pertanian, jangan sekali-kali
melindas tanaman petani. Jika itu terjadi karena ‘kecelakaan’, segera
minta maaf ke petani dan kalau perlu mengganti biaya kerusakan tersebut.
- Ketika
sedang haus-hausnya karena dihajar medan offroad, tiba-tiba melintas di
kebun apel yang ranum buahnya, hemmm jadi ngiler dan langsung main petik
apel saja. Upssss jangan lakukan itu, kalau memang haus coba minta dengan
baik-baik ke petani tersebut, jangan main comot aja bro..
- Minimalkan
membuka jalur offroad baru yang itu membuka hutan, lebih baik gunakan
jalur yang sudah ada saja.
- Ketika
di jalur offroad berpapasan dengan petani atau penduduk desa, beri
kesempatan mereka terlebih dahulu untuk lewat.
- Jangan
pernah membuang sampah plastik, botol minuman atau putung rokok ketika
offroad. Sampah-sampah itu sangat sulit hancur secara alami, jadi
bisa-bisa di hutan jadi penuh sampah nantinya. Putung rokok juga bisa
menimbulkan kebakaran hutan, apalagi di musim kemarau panjang. Bawalah selalu
kantong sampah dan tempat untuk putung rokok anda.
- Jika
ada binatang liar melintas di jalur offroad, kasih kesempatan binatang itu
lewat dulu. Jangan main tabrak aja, apalagi kalau binatang itu binatang
langka yang dilindungi, bisa-bisa kita kena pidana karena membunuh
binatang dilindungi itu ancaman penjaranya 5 tahun….hiii ngeri khan. Dan
lagian binatang itu adalah penghuni asli hutan, mereka yang lebih dulu ada
dibanding kita. Nah sebagai “tamu” kita patut punya etika di “rumah” para
binatang liar tersebut.
- Ada
pandangan yang keliru tentang knalpot. Katanya knalpot yang suaranya
menggelegar itu identik dengan laju motor yang kencang? Ah itu kuno bro,
justru sekarang dunia dirt bikeinternasional lagi ramai-ramai mengurangi
kebisingan suara knalpot. Di USA dan Eropa kalau kita mau offroad atau
bahkan pertandingan motocross itu sudah diatur soal kebisingan knalpot,
beberapa negara membatasi maksimum 96 Db. Kalau lebih dari itu, yah tidak
diperbolehkan. Semua pabrikan knalpot trail ternama seperti FMF dan Pro
circuit sekarang itu justru memproduksi knalpot yang tingkat kebisingan
rendah, namun dengan tenaga dahsyat! Jadi kalau masih ada yang berfikir
motor trail itu harus suara knalpotnya menggelegar bagai halilintar,
pikiran itu perlu ditendang jauh-jauh, maaf itu pandangan jadul bro
- Minimalkanlah
offroad di hutan pada malam hari, karena offfroad di malam hari itu suara
motor akan lebih terdengar nyaring. Ini berpotensi lebih menggangu bagi
penduduk desa yang berada di dekat jalur offroad, dan pasti mengusik
ketenangan binatang hutan yang lagi nyenyak tidur. Bisa-bisa ada monyet
yang jatuh dari pohon, karena kaget dengan deru motor! Apalagi para petani
itu di malam hari khan sudah capek-capeknya, sehinga perlu istirahat
setelah seharian bekerja keras di ladang. Jangan sampai mereka terganggu
dengan kehadiran kita di malam hari, apalagi dengan suara motor yang
meraung-raung.
Itu beberapa tips
sederhana yang bisa kami bagi untuk meminimalkan kerusakan terhadap alam dan
gesekan dengan masyarakat sekitar jalur offroad. Tidaklah sulit untuk melakukan
itu, yang dibutuhkan hanyalah kemauan, hati terbuka dan etika. Saatnya kita
ber-etika-ria dalam kegiatan offroad motor trail. Selamat offroad!